Kamis, 22 Agustus 2013

JR # 11 TES PASAR


Seperti biasa di hari minggu kita libur ,untuk tugas kita saat ini tes pasar , pada mulanya bingung apasih tes pasar ,,,hehehe .
Pada minggu ini kami melakukan tes pasar ke beberapa teman Nakerwan yang merupakan jumlah domestic terbesar kedua di hongkong setelah Philipina.Yang merupakan pasar potensial bagi para entrepreneur untuk bisa menarik minat mereka dengan penawaran produk/jasanya.

Setelah berjalan untuk mengambil gemana untuk menerapakan tes pasar , banyak juga pesaing -pesaing lainya yg harus kita tahu ide dan inovasi untuk produk kita untuk menarik pelanggan .

Idealnya semua produk sebelum diluncurkan secara luas dilakukan tes pasar terlebih dahulu. Tujuan utama tes pasar untuk melihat respon dan efektivitas strategi marketing yang diterapkan. Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang memilih melakukan tes pasar.

Persentasenya kurang lebih 40-60% produk yang diluncurkan dilakukan tes pasar di daerah tertentu terlebih dahulu. Tes pasar terutama dilakukan untuk produk-produk baru dan produk existing yang dimodifikasi atau diperbaiki.

Keuntungannya cukup banyak, antara lain dapat mengukur respon pasar terhadap produk yang ditawarkan. Demikian pula jika menghadapi sejumlah masalah, maka masalah tersebut dapat dilokalisir, dengan demikian dapat membantu memperkecil risiko.




 Tes pasar juga memberikan waktu kepada tim pemasaran untuk mempersiapkan peluncuran dalam jangkauan yang lebih besar lagi. Dengan tes pasar, tim pemasaran sudah belajar karakteristik produk dan pasar yang dituju. Hal ini akan memperpendek “learning curve” jika kelak peluncuran dilakukan dengan skala yang lebih besar.

Selain keuntungan tentunya ada kerugiannya. Di samping membutuhkan waktu juga dikhawatirkan dapat di-copy oleh pesaing sehingga si pionir akan kehilangan momentum. Kerugian lain jika dilakukan dalam waktu yang cukup lama (misalnya lebih dari 6 bulan) akan membuat bujet pemasaran tidak efisien.

Oleh sebab itu, lakukan survei atau studi yang mendalam sebelum produk diluncurkan. Jika telah dilakukan, kita butuh tes pasar jika belum yakin akan beberapa aspek pemasaran yang akan diterapkan. Dan jangan lupa untuk membatasi waktu tes pasar dan menentukan kriteria sukses atau tidak sukses tes pasar tersebut. Jangan membiarkan tes pasar berlarut-larut tanpa batas waktu yang jelas.

Kecolongan sudah bukan hal yang asing lagi, mengingat setiap perusahaan besar dan marketing oriented senantiasa mempunyai market intelligence yang kuat. Untuk itu suatu perusahaan harus mempunyai market intelligence dan lebih berhati-hati dalam mengelola perencanaan peluncuran produk baru.

Kadang kebocoran informasi bisa datang dari internal dan jaringan. Tergantung tingkat kemiripannya, jika yang mirip adalah spesifikasi teknis, pastinya kita sudah dapat memperkirakan di mana titik kebocorannya. Persaingan sekarang menuntut kecepatan dan ketepatan.

 Maka perbaikilah time cycle proses peluncuran produk atau program baru agar lebih kompetitif dalam hal waktu.

Tentang market sendiri ada dua hal penting yaitu
1.Bagaimana tanggapan orang terhadap produk kita"
kita bisa membedakan ke dalam empat macam tanggapan orang terhadap produk kita..

4   macam tanggapan itu adalah:

a. Superior/Hebat
b. Bagus/Good
c. Bisa diterima/Acceptable
d. Tidak untuk saya/Not for me

2.Hal yang kedua adalah "keinginan untuk beli/bayar" (willingness to pay)

Ini juga kita bisa bagi dalam 4 tingkatan

a.    Pertama adalah: The price is no object.artinya harga seberapapun, gue beli!

b.     Kedua adalah "minor barrier", artinya ada hambatan tapi kecil...Harganya sih oke terjangkau, tapi mungkin mesti nunggu gajian deh...masih nawar-nawar.

c.      Ketiga  "major barrier", artinya ada hambatan yang makin besar.Misalnya, "kayaknya gue mesti minta izin ke suami dulu untuk beli ini deh, dan sepertinya kagak bakalan yayangku setuju..."

d.       Keempat, "absolutely barrier", halangan yang sangat kuat. "gila bener! harganya segitu? emangnya itu duit semua?"

Masalahnya,ketika promosi juga sering salah sasaran,ini yang jadi hambatan dalam marketingnya.Jadi fokus kepada yang mempunyai anggapan bahwa produk kita hebat dan baik lalu tidak ada hambatan dalam membeli/hambatannya kecil dalam membeli itu lebih baik walau jumlahnya pasti lebih kecil dibanding dengan kelompok yang lain dan harus jeli melihatnya.

 Semoga pembelajaran ini...bisa mengarahkan kita semua para peserta PER 3 menjadi entrepreneur-entreprenur sejati dengan raihan keberhasilan yang baik dan penuh syukur ke hadiratNYA.

Terimakasih  Bapak / ibu pembibing
Pak  Nur Agustinus , ibu Poedjiati tan
 Dosen kami yang selalu sedia membimbing dalam setiap kesulitan yang kami hadapi dalam pembelajaran ini.


Salam entreprenur (^-*),,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar